japan

Perjalanan ke Jepang : Day 3 - Matsumoto, Blue Note Tokyo (Eric Benét Concert)

May 12, 2016

Postingan sebelumnya, saya cerita tentang rencana Pras sepedaan ke Norikura Dake  yang batal karena gak ada softlens :( dan gimana sulitnya mencari softlens di Matsumoto. [baca day 2]

Jam 9 Pagi, kami langsung ke optik yang ada di dekat Hotel. Masih Tutup! Kita coba nanya-nanya pake bahasa sekenanya aja ;p Intinya adalah, Pras harus daftar untuk periksa mata dulu di dokter mata yang ruangannya ada di sebelah optik. Tapi dokter baru buka jam 10. Kami pikir-pikir lagi, karena keterbatasan bahasa trus daripada gagal paham, kami balik lagi aja ke Tokyo siang ini.

Kami langsung book hotel yang sama lagi untuk besok , kemudian check out. Kami sempetin dulu makan Soba di depan Station. Emang kalo gak bisa bahasa dan tulisan kanji, atau yang punya resaturant gak bisa bahasa inggris, berujung gagal paham. Kami memesan Hot Soba plus karage dengan menunjuk makanan orang yang ada di sebelah kami. Pelayannya oke oke aja sambil nunjuk side dish di daftar menu.  Begitu saya foto menu tersebut dan kirim ke temen saya di Kyoto, ternyata yang kami pesan Hot Soba dengan side dish Sushi, bukan Karage. Wah! Untungnya kami masih bisa minta ganti side dish.

Nih Soba kita, sebelum karagenya dateng. Telornya mentah, langsung di masukin ke Soba dan di aduk selagi kuahnya masih panas. Nyum!




 Selesai makan kami langsung naik kereta menuju ke Tokyo.  Karena sepeda udah dititpin di Hotel di Matsumoto jadi begitu sampai di Tokyo kita langsung jalan-jalan aja. Tempat pertama yang kami datangi adalah Rapha (lagi) !

Dari Rapha kami langsung lanjut ke Harujuku Station. Rencana kami di Tokyo, kami akan ke Blue Note Tokyo. Blue Note ini adalah Venue atau Club Jazz, tempat manggungnya musisi musisi Jazz papan atas. Pusatnya ada di New York. Karena saya dan Pras penikmat Jazz, jadi kami menyempatkan diri dateng ke tempat ini. Nah, ke Blue Note ini juga ada cerita sendiri. Tadinya mau langsung dateng aja kesana, tapi pas lagi di Hotel Shinjuku Washington - tempat kami menginap di Tokyo -, saya nemuin majalah yang isinya jadwal konser Blue Note ini. Pas baca-baca, ternyata harus book dulu baru bisa masuk. Weh! Untung aja gak langsung dateng, kalo gak.. mungkin kita bakalan kecewa gak dapet tempat. Pas nge-cek jadwal hari ini, ternyata musisi yang lagi konser bukan yang bergenre Jazz, tapi R&B. Dan tenryata Artisnya adalah ERIC BENÉT!! Walaupun gak dapet jazz kita dapetnya Eric Benétttttt! Harus banget nonton sih ini.

Begitu sampai di Harajuku Station, dengan bantuan google map kami langsung jalan ke Blue Note, yang ada di Shibuya, gak jauh dari Harajuku Station. Langsung nanya tiket untuk nonton Eric Benét. Ternyata itu juga hampir full. Kami sampai di sana sekitar jam 4 sore dan diminta balik sebelum jam 6 supaya bisa langsung beli tiket duluan.


Blue Note Tokyo

Karena masih ada waktu, jadi kami langsung jalan-jalan dulu dan cari makan. Jalan di sekitaran Shibuya ini emang asik sih, banyak cafe dan store yang lucu-lucu. Kami jalan kaki, random, dan nemuin restoran di intersection Shibuya namanya Negishi. Speciality restoran ini adalah Gyutan. Pesanan saya Gyutan dan enaaaaak banget! parah! kayaknya random aja tetap ya makanan di Jepang ini enak-enak *mouth-watering*





Selesai makan, saya punya satu tujuan yang pengen banget saya datengin : Diptyque Store.
Saya dan Pras suka banget sama scented candles, jadi begitu ada store Diptyque di kota ini, saya langsung melipir.



i smell happiness ;)




Karena udah hampir jam 6, selesai belanja di Diptyque kami langsung kembali lagi ke Blue Note.
Beruntungnya! kami masih dapetin 2 seat untuk bisa masuk dan nonton konser Eric Benét. Yay!
ada 2 pilihan duduk, di table atau high chair yg letaknya di belakang. Kami langsung memilih high chair, karena pastinya nontonnya lebih enak gak ketutupan. Suasana dalem Blue Note ini kira-kira seperti di Hard Rock jaman masih di EX. Posisi stage dan tablenya mirip.














Eric Benét Concert was AWESOOOMEEE!!

Sayangnya gak bisa motret dan rekam video pas lagi konser.


.. to be continue ..

food

Perjalanan Ke Jepang : Day 2 - Tokyo, Tsukiji Fish Market & Matsumoto

May 02, 2016



Hari ke-2 di Jepang kami berencana akan ke Matsumoto.  Tetapi, sebelum melakukan perjalanan ke Matsumoto, kami akan ke Tsukiji Fish Market.


TSUKIJI FISH MARKET

Biasanya orang-orang ke Tsukiji untuk melihat Auction dulu subuh-subuh. Tapi, karena gak kuat bangun subuhnya jadi kami ke Tsukiji sekitar jam 8 pagi untuk menyantap Sushi. Yang saya tau ada 2 restoran Sushi yang terkenal di Tsukiji, yaitu Dai Sushi dan Daiwa Sushi. Untuk makan di Dai Sushi, harus mengantri sekitar 3-4 jam, WOW banget yaaa. Setelah browsing-browsing, saya dan Pras memutuskan untuk makan di Daiwa aja mengingat waktu ngantrinya lebih cepat sekitar 2 jam (yaaa tetep aja lama yaaa).

Gak susah kok nyari Daiwa Sushi, begitu sampai di Tsukiji Shijo Station, kami menggunakan google map kemudian jalan kaki sebentar banget langsung sampai di Daiwa Sushi. Cuaca dingin, dan gerimis, tapi antriannya tetep panjang lho.


antrian di depan Tsukiji Fish Market

Kami menunggu sekitar 20-30 menit. Yay! Ga terlalu lama ya. Begitu masuk kedalam, kami langsung mengerti kenapa antriannya bisa selama itu. Di dalam Daiwa hanya ada satu baris kursi-kursi di Sushi Bar dan kursinya gak banyak.

Kami langsung memesan dengan menyebut "OMAKASE" yang artinya "dishes selected by chef". Sushi selection kami datengnya gak sekaligus, tapi satu-satu dan langsung ditaro di depan piring kamu sama chefnya.




Sushi di sini SUPERRRRR SUPERRRR ENAKKK!! Lebay? Gak kok, beda sama sushi yang biasa saya makan di Jakarta. Kalo liat di foto, ikan dan udangnya kok keliatannya shiny shiny gitu? Itu karena Sushinya fresh banget, masih agak basah dan lembut banget. Favorit saya, udah pasti OTORO! Otoro is the fattiest part of Tuna and it's also the most expensive sushi. Yang selama ini ordernya salmon, harus banget nyobain ini. 

Di dalam setiap sushi nya udah ada wasabi, di antara nasi dan ikannya. Wasabinya juga beda sama yang biasa saya liat di restoran sushi di Jakarta. Wasabi disini teksturnya lebih creamy. Rasa wasabinya pas banget dan gak overpowering. Menurut saya wasabi ini menambah kenikmatan Sushinya. Yum!

Keluar dari sini rasanya bahagia banget, dan pengen balik haha!


Daiwa Sushi
4 104 0045, 4 Chome-16-10 Tsukiji, Chuo, Tokyo 104-0045, Japan

IDR
3,500 Yen for Omakase

Opening Hours
5AM to 2PM


RAPHA CYCLE CLUB

Setelah dari Tsukiji, kami menuju ke Rapha Cycle Club. Tempat ini tempat favorit para cyclist. 
Rapha ini salah satu tujuan Pras di Tokyo. Jualannya printilan-printilan sepeda seperti Jersey, Bib (celana sepeda), sepatu sepeda, topi dll. Tempatnya lucu banget dan ada cafenya. Jadi sambil nungguin suami belanja bisa nongkrong dulu di cafe.



Rapha Cycle Club, Tokyo
千駄ヶ谷3丁目1−6, 渋谷区 東京都 151-0051, Japan

Opening Hours
10.30 AM to 8.30 PM


MATSUMOTO

Setelah selesai belanja di Rapha, kami langsung menuju ke Matsumoto
Apa sih Matsumoto ini? Kenapa harus ke Matsumoto?
Matsumoto ini sebuah kota di Nagano. Tujuan kami kesana karena Pras akan sepedaan ke Norikura Dake yang letaknya dekat dengan kota Matsumoto. Kalo sepedaannya dari Tokyo akan memakan waktu berhari-hari.




Waktu tempuh Tokyo-Matsumoto adalah 2 jam. Hotel kami di Matsumoto adalah Matsumoto Tokyu Rei Hotel, lokasi sangat dekat dengan Stasiun, kira-kira hanya 3 menit dengan berjalan kaki. Letaknya di seberang Stasiun. Sangat strategis. 

Begitu sampai di Hotel, kami langsung check in dan beres-beresin barang. Kamar lebih luas (dikit) dari hotel kami di Tokyo :D . Selesai menaruh barang di kamar, kami langsung mau jalan-jalan keliling Matsumoto. Map Matsumoto bisa didapatkan di resepsionis. Tujuan pertama kami adalah Matsumoto Castle. 




Matsumoto ternyata kota yang cukup kecil, sepi, tenang, rapih, dan udaranya lebih dingin dari Tokyo. Mungkin karena Matsumoto berada di dataran tinggi.  Jalan-jalan sebentar kami sudah sampai di Matsumoto Castle. Ini adalah Castle pertama yang kami datangi di Jepang. Castlenya cantik, ada di tengah-tengah danau. Apalagi kami sampai di Castle udah agak sore, jadi begitu mulai gelap udah ada lampu sorotnya.





Makanan yang terkenal di Matsumoto adalah Soba. Jadi, sebelum kembali ke Hotel kami akan makan malam dulu di Kobayashi Soba yang mendapatkan review 4.5 (out fo 5) di Trip Advisor. Untuk bisa sampai di tempat ini, bisa menggunakan Google Map.

Di Kobayashi Soba, kami memesan 2 jenis Soba yang berbeda. Pras mesen Zaru Soba atau Cold Soba, dan saya Hot Soba. Rasanya sama-sama enak! Terutama Zaru Soba nya. Dipping Sauce Zaru Sobanya terenak yang pernah saya coba. 

Hal yang paling menyenangkan di Restoran ini, Ownernya bisa bahasa Inggris! Jadi, bisa nanya-nanya dan gak takut salah pesen. Mengingat di Matsumoto orang-orangnya jarang yang bisa bahasa inggris kayak di Tokyo atau Kyoto.




Dalam perjalanan pulang kami melihat jalanan (semakin) sepi, dan toko-toko udah banyak yang tutup. Sampai di Hotel, tiba-tiba Pras Heboh! ternyata kotak softlense nya ketinggalan di Hotel di Tokyo. Artinya, dia gak bakalan bisa sepedaan besok pagi :( Kacamata yang dia pake setiap hari gak bisa di pake untuk sepedaan. Akhirnya pras keluar coba cari optik atau drugstore yang jualan softlens. Saya di Hotel browsing, tapi gak dapet apa-apa karena semua tulisan kanji, dan Matsumoto minim info banget di Google. Saya minta bantuan ke temen saya yang di Kyoto untuk bisa bantu browsing, yang hasilnya ternyata beli softlense di Jepang itu ribet. Harus ke dokter dulu. Haduh!

Pras kembali ke hotel, hasilnya ga ada. Karena semua toko, optik drugstore udah pada tutup. Setelah diskusi, kita memutuskan ke optik dekat hotel besok pagi. 


.. to be continue ..





Facebook

PV